Ada banyak jenis bahan papan kayu yang digunakan sebagai material pembuatan kitchen set, dari multiplex/ plywood, MDF, particle board dan block board. Berikut ini penjelasannya:


Kayu Solid/Papan

Kayu solid menggunakan bahan baku kayu utuh, lebih kuat dan lebih kokoh daripada “kayu olahan”. Sebanding dengan kualitasnya, maka furniture dengan kayu solid harganya mahal.

Kayu yang banyak digunakan untuk furniture seperti kayu jati, sungkai ataupun nyatoh. Kayu jati memiliki urat kayu yang cantik bagus untuk di expose atau ditonjolkan dan lebih tahan terhadap cuaca dan rayap. Kayu sungkai sering digunakan untuk pengganti kayu jati karena lebih murah. Warnanya cenderung terang daripada kayu jati. Selain itu ada juga kayu nyatoh yang cukup popular.

Untuk harga kayu solid, dihitung berdasarkan kubikasi/volume(m3) = (panjang [p] x lebar[l] x tebal[t])

Orang-orang beranggapan bahwa kayu solid dapat bertahan lama dan materialnya padat sehingga mudah diberi detail dan tambahan hiasan. Namun kayu solid akan mengalami muai susut yang dapat berpengaruh terhadap ukuran, sehingga dalam penggunaannya perlunya perawatan agar dapat bertahan lebih lama dan tahan terhadap cuaca serta rayap.


Layered wood ( plywood: multiplex, triplex, dll )

Kayu lapis hasil perekatan/press dari beberapa lembaran kayu/triplek/multiplek dengan tekanan tinggi. Ketebalan plywood menentukan kekuatan furniture tersebut. Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut multipleks. Harga plywood sudah pasti lebih murah dari pada kayu solid.

Bahan plywood umumnya dibuat untuk lemari pakaian, kitchen set, meja, tempat tidur, ataupun rak buku. Ketebalan kayu lapis dipasaran bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, 12mm dan 18mm dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm.
Plywood yang memiliki beberapa motif, diantaranya adalah motif jati, sungkai, nyatoh, dan lain-lain. Masing-masing motif mempunyai ciri khas dan warna tersendiri. Untuk fungsinya, Papan plywood kerap digunakan sebagai pelapis bagian atas lemari ataupun kitchen set.

Untuk Plywood yang polos atau tanpa motif, biasanya dilapisi dengan HPL, veneer PVC atau melaminto untuk memberikan motif/tekstur finishing pada permukaannya.

Salah satu tipe playwood yang memiliki kelebihan anti air adalah Melaminto. Tipe ini pada penggunaannya biasa dipasang pada bagian dalam kitchen set atau furniture lainnya. Melaminto yang tersedia dipasaran saat ini telah memiliki beberapa pilihan warna.







Teakblock

Teakblock termasuk kelompok multipleks di mana lapisan terluarnya adalah kayu jati, namun di bagian dalam adalah kayu lunak. Teakblock hanya menonjolkan pola kayu pada lapiasan luarnya yang biasanya menggunakan lapisan kayu jati. Teakblock sering digunakan di industri mebel di indonesia.

Material ini tersusun oleh potongan kayu yang dibungkus kayu tipis. Harganya pun cukup terjangkau sehingga banyak menganjurkan untuk digunakan oleh kebanyakan pengrajin. Akan tetapi jika tidak hati-hati memilih, pada lapisan dalam teakblock dapat dijumpai rongga diantara potongan kayu sehingga akan melemahkan perkuatannya ketika dipasangi paku.


Blockboard

Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin, setelah itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu.

Blockboard terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan pertama wajah (Face) yang berasal dari lembaran Plywood 0,5 ~ 2 mm. Lapisan kedua / inti berikutnya (Core) yang terbuat dari kayu hutan seperti kayu meranti atau kayu seperti kayu albasia yang sudah potong – potong, serta laminasi dan dibuat sedemikian rupa dengan ketebalan berkirar 10 ~ 14 mm. Dan lapisan ketiga /belakang (Kembali) terbuat dari lembaran Plywood 0,5 ~ 2,0 mm tebal.

Karena terbuat dari potongan – potongan kayu blockboard ketebalan sangat terbatas, biasanya paling tipis adalah dengan ketebalan 15 mm. Blockboard banyak di gunakan dalam pembuatan furnitur untuk di dalam ruangan.



MDF/ ( Medium Density Fiberboard )

MDF terbuat dari serbuk-serbuk kayu halus yang dipadatkan dan di-press pada tekanan tinggi. Karena terbuat dari sisa-sisa kayu, maka harganya pun relatif lebih murah daripada jenis kayu yang dibahas diatas.

Kayu MDF merupakan material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air dan kelembapan. Karena hal tersebut, untuk daerah-daerah yang memiliki kelembapan tinggi, kami menyarankan sebaiknya tidak menggunakan kayu MDF.

Pada proses finishing, biasanya MDF dikombinasikan dengan finishing kayu dengan lapisan veneer, HPL, pelapis kertas ( tacon, supercon,dll ), melamik ataupun duco. Keunggulan dari MDF adalah permukaannya yang halus dan tidak berpori membuat proses finishing jauh lebih praktis dibandingkan proses finishing pada jenis kayu lainnya. MDF sering digunakan untuk furniture mass-production dengan sistem knock-down untuk menekan biaya serta memudahkan pengiriman dan pemasangan.


Partikel board

Particle Board adalah papan kayu yang terbuat dari partikel-partikel sisa kayu yang direkatkan dan dipress dengan tekanan tinggi. Particle board mirip dengan MDF, namun bahan yang digunakan untuk particle board lebih kasar, sedangkan bahan yang digunakan untuk MDF lebih halus dan lebih padat. Seperti MDF, finishing particle board menggunakan veneer, PVC, HPL ataupun laminate lainnya.

Harga particle board paling murah dibandingkan jenis kayu lainnya, seperti : MDF, plywood ataupun solid wood. Kelemahannya particle board adalah air. Particle board yang terkena air sulit/tidak bisa digunakan lagi. Oleh karena itu, untuk furniture yang menggunakan particle board perlu memiliki finishing yang rapi dan baik, untuk mengurangi kemungkinan masuknya air melalui celah lapisan luar. Kekuatan particle board juga tidak terlalu baik sehingga tidak mampu menahan beban yang terlalu berat. Particle board juga sering digunakan untuk mass-production pabrik untuk menekan biaya, atau untuk furniture yang tidak rawan terkena air, seperti lemari dan lainnya.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top